Bumi manusia karya Pramoedya Ananta Toer berhasil difilmkan oleh Hanung Bramantyo Dan kini banyak diperbincangkan oleh masyarakat yang menghasilkan pro dan kontra. Beberapa orang tidak setuju sebab mereka menganggap karya Pram harus tetap berbentuk tulisan dan tidak sepatutnya dikomersilkan dan mereka takut masyarakat mengenal minke bumi manusia karna sosok Iqbaal Ramadhan. Beberapa orang lainnya begitu antusias, berfikir terbuka dan mengapresiasi atas difilmkannya karya Pram. Jadi siapa yang salah?
Saya pribadi tidak mempersalahkan dan saya mengapresiasi atas karya pram yang di visualisasi kan oleh Hanung Bramantyo Dan saya berharap masyarakat lebih berfikir terbuka dan maju. Saya pribadi bukan penggemar Iqbal Ramadhan tapi saya mengakui Iqbal aktor yang cerdas dalam memerankan sosok Minke. Dan saya pikir dengan diperankannya Iqbal sebagai Minke, pemasaran film bumi manusia juga berhasil mereka sapu. Dengan begitu banyak yang mengenal Pramoedya Ananta Toer dan karyanya. Mereka yang mengenal Pramoedya melalui karya film, apa yang salah dengan itu?
Bumi Manusi baik dalam karya tulisan (buku) ataupun visual (film) Minke tetaplah minke, pemuda intelektual. Dan, Nyai Ontosoroh tetaplah Nyai Ontosoroh, seorang gundik dengan pribadi pemberani, cerdas, yang begitu membius kepala. Dan aku menyukai keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar