Aku terpukau dengan
cara berfikirmu. Di sana, dirimu berhasil membiarkanku menenggelamkan diri,
berenang bersama makhluk-makhluk di kepalamu dengan leluasa tanpa takut
kehabisan nafas dan merasa sesak.
Sesuatu yang carut
marut yang hidup di kapalaku nyatanya mampu kamu urai dengan begitu tabah
hingga tak lagi kusut. Segala yang rumit mampu kamu sederhanakan dengan
pandangan yang begitu bijak tanpa membuat perasaanku terlukai. Yang bengkok
kamu luruskan, yang salah kamu benarkan dengan kelembutan dan penuh
kehati-hatian.
Aku mengagumi bagaimana
caramu menasihati. Ketika aku berada dalam jalan yang tak seharusnya, kamu
berusaha memberitahuku dengan santunnya laku dan tutur katamu. Kamu tidak
pernah mengurui dan merasa paling benar sendiri. Kamu seseorang dengan hati
paling lapang menerima segala perbedaan dan menghargai pendapatku yang kadang
berselisih denganmu. kamu selalu berhasil menemukan cara mengambil hatiku dan membuatku
menaati nasehatmu.
Aku takjub dengan laku
dan tutur katamu. Di sana, tidak kutemukan lisan dan laku yang menyakiti
hatiku. Kamu selalu berusaha memilah milah kata agar yang keluar dari mulutmu
adalah sesuatu yang mampu membuatku seseorang yang mendengar merasa begitu
tenang.
Aku tenang bersamamu.
Kamu nahkoda yang begitu hebat, kamu memiliki tujuan kemana kita akan pergi, tidak
membuatku merasa terombang-ambing di tengah lautan tanpa kepastian.
Bagiku kamu Serupa
pohon yang memiliki daun yang rindang, kamu teduh dan meneduhkan. Serupa rumah
yang begitu hangat. Di sana, aku ingin tinggal berlama-lama dan selamanya.
Terimakasih sebab tidak
menerimaku apa adanya. Selalu menggengam tanganku menuju perubahan dan tumbuh
menjadi pribadi yang semakin baik untuk meraih ridho Allah.
Jadi bagaimana aku
tidak jatuh cinta denganmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar