Seseorang pernah
berkata bahwa kenyamanan diri sendiri adalah hal yang harus menjadi prioritas
diri. Katanya lagi, kurangi rasa tidak enakan pada diri untuk menolak melakukan
sesuatu yang mempermudah oranglain tapi malah abai dengan kenyamanan diri.
Kalimat yang menyelamatkanku
dari pemikiran yang sebenarnya tidak sepenuhnya salah tapi kurang tepat di
beberapa orang, tempat, kondisi dan situasi.
Dulu, hampir selalu
merasa tidak enak hati jika menolak ajakan, keinginan orang lain yang
ditawarkan kepada kita agar kita bisa membantunya dan memenuhi permintaanya. Tanpa
sengaja, aku selalu melakukan permintaan mereka dengan mengorbankan diri untuk merasa
lelah, menghabiskan waktu, merelakan kenyamanan, demi membantu orang lain
merasa nyaman dan senang serta takut mereka merasa kecewa dengan kita.
Segala permintaan yang
datang dari mereka yang selalu aku penuhi tanpa sadar membuatku abai dengan
diri sendiri. Keinginanku bahkan hingga kebutuhanku seringkali kurelakan untuk
membuat mereka merasa penuh hingga pada titik tertentu aku merasa kosong.
Hal yang kulakukan itu,
nyatanya malah membuat aku semakin jauh dari diriku dan berakibat membahayakan
diriku. Aku menjadi pihak yang berakhir membutuhkan pertolongan sebab lupa
dengan value yang kupunnya, lupa cara meregulasi emosi dengan sehat dan menganggap
diri tidak layak jika aku tidak bisa memenuhi permintaan mereka.
Gemar menyenangkan dan
membantu orang lain itu mulia tapi jika hal itu membuat kita abai dengan
kebutuhan diri, bukankah kita menjadi orang yang jahat dengan diri sendiri? Jangan
sampai kita menjadi penolong orang lain tapi berakhir menjadikan kita sebagai pihak
yang harus ditolong.
Mulai sekarang, belajarlah
menghadapi rasa tidak nyaman dan bersikap berani untuk membicarakan hal-hal
yang tabu, berat, sensitif kepada orang lain.
Jika nyatanya kondisi
kita sedang tidak bisa melakukan permintaan mereka, cobalah beranikan diri
untuk mengatakannya, aku yakin jika kita mengatakan dengan tutur dan laku yang
sopan pasti mereka akan tergerak untuk memahami. Jangan memaksa untuk menanggung
beban mereka padahal diri sendiri sedang tertatih menanggung bebannya sendiri.
Mari melepaskan diri
dari kebiasan membebani diri sendiri, perlihatkanlah bagaimana diri kamu juga
harus dihormati. Semakin kamu mampu untuk bersikap tegas, semakin kamu mampu
menghormati dirimu sendiri dan mengerti value dan kelayakan dirimu. Orang-orang
sekelilingmu juga akan memperlakukanmu bagaimana dirimu memperlakukanmu. Perbaikilah agar segalanya tidak terulang sebab apa yang tidak kamu perbaiki maka akan terus terulang.
Jika kamu mencintai
dirimu dengan benar dan layak, maka orang lain juga akan merasakan energi yang
menjadikan mereka menghormatimu dan tidak seenak jidat memperlakukanmu dengan
sembarangan. Tapi ketika kamu tidak mencintai dirimu sendiri, abai dengan dirimu
maka energimu akan membuat orang disekelilingmu berbuat semaunya mereka dan kamu
hanya akan menarik orang-orang yang memanfaatkanmu demi kepentinggan mereka. Bagaimana
cara kita mencintai diri sendiri, akan menumbuhkan bagaimana cara orang sekeliling
kita memperlakukan kita.
Dari seseorang yang sedang
menciptakan aksi untuk membentuk hidup yang dikendaki, membangun diri yang akan
dihidupi, merawat dengan layak dan menjadikannya berharga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar