Bagian 1 Aku masih ingat, kedatanganmu yang tiba-tiba nyatanya mampu membuatku merona dan beranjak dari merana. Mata yang membuatku terpanah, pun tawa yang membuatku hanyut dan ingin tenggelam. Menjelma kenangan yang bersembunyi dirongga-rongga ingatan. Menggodaku untuk malu-malu berharap. Kau, lelaki yang kubagi sepotong waktuku di pojok kedai itu. Bolehkah aku menjadi sunyi yang paling bising dikepalamu? Ada detak yang tak rela sebab derap langkahmu semakin lirih, Sedang harapku telah meninggi. Kau paham bukan? Angan seringkali membawa kita pada ingin yang teramat. Tapi aku tidak bisa menyimpanmu dalam hati, Pamali, nanti Tuhan marahi. Tapi bolehkah kau kusimpan dalam puisi? Dunia perlu tahu, Ternyata hatiku tak semati itu. *************************************** Bagian Dua Aku ingin berjudi dengan segala kesempatan yang kumiliki Mempertaruhkan seluruhnya untuk mendapatkanmu. Aku tak punya pilihan lain selain memberikan seluruhku tanpa kehilangan diriku. Tak berhenti
Selamat datang di sebuah pemikiranku yang kuharap mampu menyampaikan rasa dari setiap tulisan yang kubagikan. 🌻