Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Sebuah Kisah Di Lampu Merah.

Semarang sore ini semakin riuh. Tak ada jalan yang lengang. Terlihat wajah orang-orang di jalanan menegang, sebab semua kepala membicarakan pulang. Setelah bergelut dengan aktifitas yang melelahkan dan membosankan, untuk mencukupi tuntutan kebutuhan dan gengsi yang harus tercukupi. Bagi kebanyakan orang, macet adalah kesialan. Sesuatu yang patut medapatkan lontaran umpatan. Hanya saja bagi sebagian orang, macet adalah kesempatan mewah bahkan mereka menyebutnya lahan syukur. Lampu lalu lintas menyala merah terang, bertanda pengendara harus berhenti. Orang-orang mendesah, seakan tak terima harus lebih lama menghabiskan waktu di jalanan. Seorang bocah dengan kulit kecoklatan, dengan baju kebesaran yang telah memudar dilahap waktu. Berjalan menghampiri pengendara satu persatu, tangan kirinya memeluk tumpukan koran sedang tangan kanannya menyodorkan koran untuk ditawarkan. Senyumnya tak pernah pudar meski kebanyakan orang menolak untuk membeli. Beberapa kepala berfikir ingin membe

Bumi Manusia yang diperdebatkan

Bumi manusia karya Pramoedya Ananta Toer berhasil difilmkan oleh Hanung Bramantyo Dan kini banyak diperbincangkan oleh masyarakat yang menghasilkan pro dan kontra. Beberapa orang tidak setuju sebab mereka menganggap karya Pram harus tetap berbentuk tulisan dan tidak sepatutnya dikomersilkan dan mereka takut masyarakat mengenal minke bumi manusia karna sosok Iqbaal Ramadhan. Beberapa orang lainnya begitu antusias, berfikir terbuka dan mengapresiasi atas difilmkannya karya Pram. Jadi siapa yang salah?  Saya pribadi tidak mempersalahkan dan saya mengapresiasi atas karya pram yang di visualisasi kan oleh Hanung Bramantyo  Dan saya berharap masyarakat lebih berfikir terbuka dan maju. Saya pribadi bukan penggemar Iqbal Ramadhan tapi saya mengakui Iqbal aktor yang cerdas dalam memerankan sosok Minke. Dan saya pikir dengan diperankannya Iqbal sebagai Minke, pemasaran film bumi manusia juga berhasil mereka sapu. Dengan begitu banyak yang mengenal Pramoedya Ananta Toer dan karyanya. Mere