Jumat, 07 September 2018

7 hal yang ingin kulakukan bersamamu


 7 hal yang ingin kulakukan untukmu


1. Aku ingin kursus barista , agar setiap pagi bisa menyeduhkan kopi kesukaanmu.

2. Aku akan membangunkanmu disetiap pagi, menyiapkan air hangat untuk kau mandi karena kau benci dingin, menyiapkan baju kerjamu  dan menciummu untuk melepasmu kerja
,
3. Aku akan menunggumu di pintu setiap kali kau pulang kerja. menyiapkan jus wortel, agar matamu selalu melihat dunia dengan jelas tanpa kacamata, walaupun kau tampan mengenakan kacamata.

4. setiap akan pergi tidur akan ku bacakan satu puisi dari buku puisi yang kuciptakan saat aku menunggumu dulu sebelum kita bersama

5. Setiap klub bola favoritmu bertanding, aku akan menemanimu menonton pertandingan bola, tengah malam sekalipun dan saat tubuhku lelah sekalipun.

6. Saat kau demam di malam hari, aku akan terjaga di sampingmu untuk merawatmu hingga memastikan kau baik-baik saja.

7. Di akhir pekan akan ku ajak kau berkelana ke tempat-tempat terbaik untuk melihat senja dan menikmati kopi. dan ketika senja merekah merah merona akan kubisikkan padamu " aku akan selalu mengandalkanmu tanpa mempersulitmu, jadi kau jangan khawatirkan diriku."


Minggu, 29 Juli 2018

Murahnya Harga Bahagia


Pangeran tak selalu berkuda, Tuan putri tak selalu mengenakan mahkota. Kebahagiaan tak melulu tentang tahta dan tempat mewah. Barangkali, kebahagiaan terselip pada tumpukan kardus yang ada digubuk yang sebenarnya tak layak disebut rumah. Barangkali, kebahagiaan tertinggal di atas meja kayu yang usang. Tentang sesuap nasi dengan lauk sederhana sisa semalam . Tentang tangan wanita paruhbaya, yang menyuapi anaknya yang merengek karna kelaparan.

Malam semakin pekat, suara isak kembali menguar. Kini bukan isak tangis seorang anak. Tapi seorang ibu sekaligus menjabat kepala rumah tangga. Ditatapnya lekat-lekat paras anak semata wayangnya yang terlelap begitu tenang. Hatinya begitu senang melihat anaknya tertidur dengan perut kenyang, walau dirinya terpontang-pontang menahan lapar. Berharap perut laparnya bisa ditenangkan dengan meneguk air.

Sebelum matahari terbit, setiap pukul tiga dini hari. Lasmi , ibu dari satu anak itu sudah berada di atas sajadahnya. Ia berdoa memohon kepada Allah SWT, agar dikabulkan keinginannya yang begitu sederhana, mendapat rezeki agar cukup membeli beras dan lauk seadanya. Yang terpenting dia hari ini bisa memberi makan anaknya, begitu pula untuk dirinya.  

Setelah merampungkan ibadah subuh, digendongnya anak yang masih terlelap, lalu keluar membangunkan matahari. Ia berjalan, lalu berhenti, dan berjalan, dan behenti, lalu sedikit berlari ketika melihat tumpukan sampah di seberang jalan. matanya berbinar, seakan melihat tumpukan emas yang dibuang secara percuma. Dipungutnyalah kaleng, botol bekas atau sesuatu yang layak untuk dijual di pengepul langganannya.  

Setelah bergulat dengan terik matahari, ia melangkahkan kaki dari tempat pengepul, disakukannya sebongkah uang yang ia terima dari penjualan barang rongsokan yang ia cari. Senyumnya tersungging, mengetahui uangnya lebih dari cukup untuk membeli beras dan lauk pauk. Dibelikannya susu dari uang sisa pembelanjaannya. 

Senja begitu merah merona dengan apiknya, tak berselang lama, gelap mulai menyergap. Hatinya begitu senang dan tenang. Ia dan anak semata wayangnya akan tidur dengan perut kenyang. 

-Indah Puji Lestari-

Tulisan lainnya

Musim Rindu dipelantaran Juni

  Hai Jun~ Ini aku gadis bulan hujan Desember. Senang menyambut hujan dibulan Juni. Setelah mengenal pak Sapardi, aku sempat ingin menjadi...