Rabu, 30 Maret 2022

Sebab Kita Adalah Orang Dewasa Baru!


An, bukankah menjadi seorang lelaki dewasa itu berat dan menakutkan?

Saya mengerti betapa melelahkan nya menanggung peran itu. kamu harus menjadi baik dalam segala sisi, kamu harus terbiasa bisa menyelesaikan masalahmu sendiri, kamu harus berhasil dengan apa-apa yang kamu lakukan. Sebab, kamu harapan orangtuamu. An, kamu boleh menjadi yang terbaik, terhebat, terkuat di mata semua orang. Tapi jangan lupa, terhadap saya kamu boleh sesekali menjadi yang terlemah, terbodoh, dan terceroboh sekalipun.

An, kamu punya saya. Tempat dan ruang istirahat mu. Terhadap saya, kamu boleh mengatakannya,

"saya lelah menjadi terlihat kuat di depan semua orang. Bolehkah saya menangis sebentar dan bersandar denganmu?"

"saya bisa menyelesaikan masalah sendiri, tapi bolehkah saya menyelesaikan masalah ini denganmu?"

Jangan ragu mengatakannya. Saya tidak akan merendahkan kamu sebagai seorang lelaki, saya akan senang diberi peran seistimewah itu darimu. mengetahui kuat dan lemahmu dan tetap berada disampingmu. Aku ingin menjadi rumah yang memberikan kehangatan dan keramahan untukmu.

Tapi tolong, saat bersama kamu perbolehkan juga saya untuk berekspresi jujur. mungkin bagi kamu, saya masih terlihat seperti bocah. Tapi jika kamu bertanya dengan teman-teman dan orang lingkungan saya. Kamu akan menemukan bahwa saya perempuan yang cuek dan kuat. Sebab saya juga ingin terlihat kuat di mata semua orang. Tapi juga ingin memiliki sepasang mata dan telinga yang jadi tempat untuk berekspresi jujur. Jika sedih akan menangis, jika senang akan tersenyum, jika tidak sesuai akan mendebat bukan hanya diam, menahan dan menerima.

Katamu menjadi dewasa harus tau pandai menahan segala bentuk emosi. Tapi, bolehkah orang dewasa baru seperti saya dan kamu, punya tempat untuk berekspresi jujur dan saling menguatkan?


Semarang 31 Maret 2022. pukul 1.58 Wib.


Dari orang dewasa baru.


Kau Yang Sama Persis Dengan Semarang

 

An, apa kabar? kau tahu? sebentar lagi aku akan meninggalkan Semarang. Tapi An, aku belum cukup mengemas kenangan baik nan romantis di kota ini. semarang bagiku, masih saja kota yang membosankan dan menyebalkan. Meski begitu, sepertinya aku akan kembali menetap di kota yang membosankan ini.

An, aku ingin membuat kenangan yang baik lebih banyak lagi di sini. Tapi kau terlalu sibuk dan tidak memiliki waktu untuk bermain bersamaku. kau tahu? kau sama persis dengan semarang. Sama-sama membosankan dan menyebalkan tapi aku akan tetap menetap.

Aku bahkan belum sempat membawamu ketempat yang tepat untuk melihat matahari tenggelam, diikuti lampu penduduk satu per satu menyala begitu hangat. Aku belum sempat, membawamu ke tempat-tempat makan yang enak, ketempat es krim favoritku, dan ke toko buku langgananku di Semarang. Aku harap bisa menjadikannya kenangan, dimana setiap langkahnya akan penuh kenyamanan dan pilihan untuk melangkah kembali.

Suatu nanti harapku, kita kembali menikmati hari yang tak kenal lelah di kota lama dengan secangkir kopi, berkeliling kota sehabis hujan dengan obrolan yang sekadarnya tapi tetap memberikan porsi kebahagiaan.

Untukku, selamat berpindah menuju ruang yang menjadikanmu manusia dewasa yang baik, kuat dan bahagia.

Dan untuk semarang. Selamat tinggal, akan aku pastikan, aku akan datang dan menciptakan kenangan baik dan bahagia saat kembali.


Semarang, di penghujung maret tahun dua ribu dua puluh dua, dini hari.


EL

Tulisan lainnya

Musim Rindu dipelantaran Juni

  Hai Jun~ Ini aku gadis bulan hujan Desember. Senang menyambut hujan dibulan Juni. Setelah mengenal pak Sapardi, aku sempat ingin menjadi...