Langsung ke konten utama

Mencintaimu Adalah Patah Hati Yang Pasti



Aku yang pernah kau pandang ada. Yang dulu kau tinggalkan dengan alasan yang cukup menggelikan. Hingga kini tak mampu menanggalkan perasaanku. Ternyata butuh waktu sedikit lebih lama untuk bisa ada di titik ‘menerima kisah yang dipaksa usai’. Dan ketika tinggal langkah terakhir untuk sampai di titik itu. Lagi-lagi kau datang menanyakan kabar dengan menghidupkan kemungkinan-kemungkinan yang telah ku lipat rapi.

Kau yang datang kepadaku begitu manis. Membawakan tiket perjalanan yang tak kalah romantis. Memberiku oleh-oleh sebungkus rindu penuh. Ternyata begitu anarkis. Tanpa aba-aba atau pun pamit, kau kembali menghilang.

Lalu kini, pada akun instagrammu ternyata kau tak lagi sendiri. Lantas kemarin itu apa? Kenapa kau menggenggam tanganku? Kenapa kau selalu menemani ku mengobrol tiap malam hingga menjelang pagi? Menyanyikan lagu-lagu yang begitu manis. Seolah-olah kau sedang meyakinkan ku untuk kembali menerimamu.

Terhadapmu, lagi-lagi tangisku pecah. Ada resah dan cemburu yang memburu tak tau malu, menjadi pilu yang terus menikam tak kenal ampun. Pada akhirnya aku kembali menyesalkan kebodohan diri untuk mempercayaimu lagi. ”Aku ini kenapa? Kenapa terhadapmu aku gampang sekali luluh?”.

Benar, Seharusnya aku tidak menyambutmu waktu itu. Seharusnya aku paham bahwa mencintaimu adalah patah hati yang pasti. Dan seharusnya aku tidak berfikir “Tidak apa-apa menerimamu sekali lagi”.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk El yang Berumur 24 Tahun

Banyak tulisan yang aku buat untuk orang lain, tapi aku lupa membuat surat untuk diriku sendiri. Jadi surat ini aku peruntukan untuk diriku sendiri yang sedang menjalani usia 24 tahunnya. Hai El, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja kan? tidak apa~ hidup memang seperti ini. Kan malah aneh kalo hidup selalu baik-baik saja. nanti malah kamu nggak bisa bersyukur. Nanti kamu nggak tahu nikmatnya ngeliatin langit ketika hari lagi capek-capeknya. Beberapa tahun terakhir banyak hal-hal menyebalkan yang menganggu pikiran kan? banyak kejutan-kejutan yang terjadi, yang seringkali bikin tidur tidak nyenyakkan?. Tidak apa~ kan kamu pandai berprasangka baik, percaya saja, Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang bakal bikin kamu senyum-senyum pada akhirnya. Sekarang umur 24 tahun, bagaimana rasanya berada di umur yang sudah dianggap dewasa? Susah ya? Capek ya? Berat ya?. Apalagi ngeliat teman-teman seumuran udah pada kerja, udah bisa ngasih duit ke orang tua, jajanin adek dan ponakan pakai du

Apa Malam Sudah Semakin Larut?

  Hai, apakah kau dari luar? Apakah di luar langit sudah gelap? Kurasa malam sudah semakin larut, aku mulai hanyut dalam takut sebab pikiranku semakin kalut. Aku sudah tahu kau akan datang. Kemarilah, kau boleh duduk sejenak di sini. Tapi kurasa kali ini tidak akan nyaman, aku membawa kabar kurang menyenangkan. Bajumu sedikit basah, kurasa gerimis sudah datang. Bukankah rasanya sudah seperti November akan berakhir? Hujan seringkali tiba tanpa aba-aba. Kau tahu? Aku menyukainya, suasana bulan hujan, aku suka. Mungkin sebab aku lahir di bulan hujan. Entahlah~ Tapi satu yang membuatku tidak suka bulan hujan, aku selalu merasa khawatir jika orang yang kusayangi melakukan perjalanan dan berkendara di saat hujan. Kuharap kau selalu hati-hati ketika berkendara, kurangi kecepatanmu dan jangan bermain ponsel ketika berkendara, dan semoga kau selalu dalam penjagaan Tuhan.   Aku tidak menghidangkan kopi karena cerita kali ini akan terasa pahit. Secangkir teh hangat tawar untukmu, tentu dengan