Langsung ke konten utama

Perihal Menemukan dan Ditemukan Olehmu

 

Aku terpukau dengan cara berfikirmu. Di sana, dirimu berhasil membiarkanku menenggelamkan diri, berenang bersama makhluk-makhluk di kepalamu dengan leluasa tanpa takut kehabisan nafas dan merasa sesak.

Sesuatu yang carut marut yang hidup di kapalaku nyatanya mampu kamu urai dengan begitu tabah hingga tak lagi kusut. Segala yang rumit mampu kamu sederhanakan dengan pandangan yang begitu bijak tanpa membuat perasaanku terlukai. Yang bengkok kamu luruskan, yang salah kamu benarkan dengan kelembutan dan penuh kehati-hatian.

Aku mengagumi bagaimana caramu menasihati. Ketika aku berada dalam jalan yang tak seharusnya, kamu berusaha memberitahuku dengan santunnya laku dan tutur katamu. Kamu tidak pernah mengurui dan merasa paling benar sendiri. Kamu seseorang dengan hati paling lapang menerima segala perbedaan dan menghargai pendapatku yang kadang berselisih denganmu. kamu selalu berhasil menemukan cara mengambil hatiku dan membuatku menaati nasehatmu.

Aku takjub dengan laku dan tutur katamu. Di sana, tidak kutemukan lisan dan laku yang menyakiti hatiku. Kamu selalu berusaha memilah milah kata agar yang keluar dari mulutmu adalah sesuatu yang mampu membuatku seseorang yang mendengar merasa begitu tenang.

Aku tenang bersamamu. Kamu nahkoda yang begitu hebat, kamu memiliki tujuan kemana kita akan pergi, tidak membuatku merasa terombang-ambing di tengah lautan tanpa kepastian.

Bagiku kamu Serupa pohon yang memiliki daun yang rindang, kamu teduh dan meneduhkan. Serupa rumah yang begitu hangat. Di sana, aku ingin tinggal berlama-lama dan selamanya.

Terimakasih sebab tidak menerimaku apa adanya. Selalu menggengam tanganku menuju perubahan dan tumbuh menjadi pribadi yang semakin baik untuk meraih ridho Allah.

Jadi bagaimana aku tidak jatuh cinta denganmu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk El yang Berumur 24 Tahun

Banyak tulisan yang aku buat untuk orang lain, tapi aku lupa membuat surat untuk diriku sendiri. Jadi surat ini aku peruntukan untuk diriku sendiri yang sedang menjalani usia 24 tahunnya. Hai El, apa kabar? Sedang tidak baik-baik saja kan? tidak apa~ hidup memang seperti ini. Kan malah aneh kalo hidup selalu baik-baik saja. nanti malah kamu nggak bisa bersyukur. Nanti kamu nggak tahu nikmatnya ngeliatin langit ketika hari lagi capek-capeknya. Beberapa tahun terakhir banyak hal-hal menyebalkan yang menganggu pikiran kan? banyak kejutan-kejutan yang terjadi, yang seringkali bikin tidur tidak nyenyakkan?. Tidak apa~ kan kamu pandai berprasangka baik, percaya saja, Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang bakal bikin kamu senyum-senyum pada akhirnya. Sekarang umur 24 tahun, bagaimana rasanya berada di umur yang sudah dianggap dewasa? Susah ya? Capek ya? Berat ya?. Apalagi ngeliat teman-teman seumuran udah pada kerja, udah bisa ngasih duit ke orang tua, jajanin adek dan ponakan pakai du

Apa Malam Sudah Semakin Larut?

  Hai, apakah kau dari luar? Apakah di luar langit sudah gelap? Kurasa malam sudah semakin larut, aku mulai hanyut dalam takut sebab pikiranku semakin kalut. Aku sudah tahu kau akan datang. Kemarilah, kau boleh duduk sejenak di sini. Tapi kurasa kali ini tidak akan nyaman, aku membawa kabar kurang menyenangkan. Bajumu sedikit basah, kurasa gerimis sudah datang. Bukankah rasanya sudah seperti November akan berakhir? Hujan seringkali tiba tanpa aba-aba. Kau tahu? Aku menyukainya, suasana bulan hujan, aku suka. Mungkin sebab aku lahir di bulan hujan. Entahlah~ Tapi satu yang membuatku tidak suka bulan hujan, aku selalu merasa khawatir jika orang yang kusayangi melakukan perjalanan dan berkendara di saat hujan. Kuharap kau selalu hati-hati ketika berkendara, kurangi kecepatanmu dan jangan bermain ponsel ketika berkendara, dan semoga kau selalu dalam penjagaan Tuhan.   Aku tidak menghidangkan kopi karena cerita kali ini akan terasa pahit. Secangkir teh hangat tawar untukmu, tentu dengan