Kamis, 21 Desember 2023

Halaman Pertama Bab Dua Puluh Lima


Perayaan bab dua puluh lima kali ini tidak begitu berisik. Beberapa pesan masuk begitu pagi dari orang-orang yang mengingat, tapi tidak membuat tidurku terusik sebab ponselku kubiarkan mati. Seharusnya aku pergi ke kedai kopi, berkencan dengan diri sendiri dan menulis surat untuk diriku sendiri, lalu dimeja  ada segelas es amerikano dengan doubleshoot espresso tanpa gula dan es batunya dibanyakin beserta cemilan mix platter. Tapi sayang, keadaan belum sepenuhnya pulih. Aku harus merasa cukup dengan merayakan seorang diri di kamar, dengan alunan musik yang memenuhi ruang dan jemari yang menari di atas tuts keyboard laptop.

Oh tunggu, hari ini aku diijinkan makan mie goreng instan dengan 3 cabe dan telur goreng di atasnya. Kau tahu? Sudah 3 minggu aku tidak memakannya dan rasanya begitu penuh diperut dan hatiku. Kurasa aku berhasil merayakan hariku dengan begitu menenangkan dan mengenyangkan.

Tulisan ini dariku dan untuk diriku. Hai El. Seluruh harap dan doa-doa baik selalu menyertai langkah mungilmu. Melangkahlah kau dengan lebih berani. Sungguh, aku menantimu membebaskan dirimu sendiri dari luka yang kau peroleh di bab sebelumnya. Dan berbahagialah.

Terimakasih sudah menyelesaikan bab 24 dengan begitu baik. Bab 24 bukan hal yang mudah bagimu, bahkan hingga kini. Tak apa. Pelan-pelan, melihatmu tidak berhenti dan masih berprasangka baik sudah cukup membuatku bangga. Aku tahu kau mampu untuk bertumbuh dengan kuat meneduhkan, mekar dengan cantik, dan harum semerbak.

Panjang atau pendeknya usiamu, sama sekali tak sepenting cita-citamu untuk mati dengan hati yang sedang sebaik-baiknya mencintai Tuhanmu. Teruslah menjadi perempuan yang baik, dan lekas pulih lalu kembali mengarungi hal-hal yang kau gemari.

Kuharap kau selalu dalam penjagaan Tuhan dan menjadi kesayangan Tuhan. Kuharap Tuhan memudahkan langkahmu untuk mewujudkan impianmu, memudahkan langkahmu untuk terus beribadah dan menjauhi segala laranganNya. Menjodohkanmu dengan lelaki yang memudahkanmu untuk menaatinya. Mengijinkanmu menjadi manusia yang gembira yang hatinya penuh oleh rasa tenang.

Untuk doa yang sedang gencar-gencarnya melangit untukku, semoga kembali ke pemilik yang melangitkan doa tersebut.

 

Dari bumi yang cuacanya sedang panas-panasnya.

Gadis bulan hujan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulisan lainnya

Musim Rindu dipelantaran Juni

  Hai Jun~ Ini aku gadis bulan hujan Desember. Senang menyambut hujan dibulan Juni. Setelah mengenal pak Sapardi, aku sempat ingin menjadi...